Kasus Dokter Aulia Risma Bagai Puncak Gunung Es Gelapnya Perundungan di Dunia Pendidikan Kedokteran

30-08-2024 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP Edy Wuryanto saat rapat kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan di Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (29/82024). Foto : Mu/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Tragedi kematian dokter muda, Aulia Risma Lestari, membuka kembali luka lama di dunia pendidikan kedokteran Indonesia. Kasus ini bukan sekadar insiden tunggal, tetapi cerminan dari masalah sistemik yang telah lama menggerogoti lingkungan pendidikan para calon dokter. Dalam rapat kerja dengan Menteri Kesehatan RI, Komisi IX DPR RI menyoroti betapa mendesaknya upaya pemberantasan perundungan di lingkungan pendidikan kesehatan.

 

Edy Wuryanto, anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP, menggambarkan dunia pendidikan klinik sebagai “rimba hutan” yang kejam bagi mahasiswa kedokteran. “Kasus Aulia adalah alarm keras yang menandakan betapa buruknya perilaku dalam pendidikan klinik, khususnya di kalangan pendidikan dokter,” ungkap Edy saat rapat kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan di Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (29/82024).

 

Ia menegaskan, sudah saatnya praktik ini dihentikan. Dalam merespons hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa bentuk-bentuk perundungan, mulai dari eksploitasi finansial hingga intimidasi dan kekerasan verbal, sudah menjadi rahasia umum di kalangan dokter residen. Menurutnya, dokter junior kerap dipaksa menanggung biaya pribadi dokter senior, dijadikan asisten pribadi yang mengerjakan tugas-tugas akademik hingga pekerjaan rumah tangga, dan sering kali menjadi sasaran intimidasi serta kekerasan verbal.

 

Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Instruksi Menteri Kesehatan Nomor 1512 Tahun 2023 tentang perundungan. Platform pengaduan online pun disediakan untuk mempermudah korban melaporkan kasus. Menteri Budi menegaskan bahwa pemerintah akan menyediakan pendampingan psikologis dan jaminan keamanan bagi korban. Sementara itu, pelaku perundungan akan diberikan sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku.

 

Namun, langkah-langkah ini masih menghadapi berbagai tantangan. Kultur perundungan yang sudah mengakar, kurangnya kesadaran akan dampak buruknya, dan ketakutan korban untuk melapor menjadi hambatan utama yang harus dihadapi. Banyak yang masih menganggap perundungan sebagai bagian dari proses pendidikan yang tak terelakkan.

 

Diperlukan upaya kolektif untuk menghancurkan budaya perundungan ini. Pemerintah, institusi pendidikan, tenaga kesehatan, dan masyarakat harus bersatu untuk menciptakan perubahan. Peningkatan pengawasan, pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan perundungan, serta perubahan budaya yang lebih menghargai nilai-nilai kemanusiaan adalah beberapa langkah yang dapat diambil. Perlindungan hukum yang lebih kuat juga diperlukan untuk memastikan pelaku perundungan mendapat sanksi yang setimpal.

 

Tragedi yang menimpa dokter Aulia Risma Lestari bukan sekadar cerita pilu, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, perundungan dalam dunia kedokteran dapat diberantas, dan generasi dokter masa depan dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang lebih baik dan sehat. (ssb/rdn)

BERITA TERKAIT
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...
Komisi IX Apresiasi Langkah Pemprov Kaltim Tangani DBD melalui Uji Coba Vaksin Dengue
12-12-2024 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Penajam Paser Utara - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh memberikan apresiasi terhadap upaya Provinsi Kalimantan Timur...